Ikhlas
Seperti biasa matahari datang menepati janji di pagi hari, seperti biasa juga matahari menyinari bumi tanpa meminta balas jasa pada makhluk bumi yang sudah disinarinya. Baginya, cukuplah menjadi kebahagiaan bila kehadirannya digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat.
Sudah sepantasnya manusia bersujud menghadap Maha Pencipta, bukan karena mengharapkan pamrih duniawi, bukan juga karena mengharapkan imbalan surga di akhirat, karena memang memang sudah sepatutnya bersyukur kepadaNya yang telah memberikan segalanya.
Sudah sepantasnya manusia tahu maksud dan tujuan dari ibadah, bukan mengharapkan pahala, tidak seperti anak kecil berpuasa, yang hanya tahu bahwa puasa itu adalah tidak makan dan minum, tidak lebih dari itu.
Sudah sepantasnya manusia bertindak bukan karena riya, bukan karena ingin dianggap tanpa mau menganggap, bukan karena ingin dilihat tanpa mau melihat, bukan karena ingin didengar tanpa mau mendengar.
Sudah sepantasnya manusia berbuat kebaikan tanpa mengharapkan pamrih apapun. Cukuplah menjadi kebahagiaan, ketika merasa hidup lebih berarti karena dapat membantu sesama untuk hal-hal yang bermanfaat. Disinilah manusia ditantang untuk dapat ikhlas berbagi, dengan bekerja untuk bisa bersedekah, belajar untuk bisa berbagi ilmu, dan kalaupun tidak memiliki apa-apa, masih bisa memberi budi pekerti yang baik dengan perilaku yang murah senyum, santun, dan ramah kepada siapapun.
oleh pujiyama
Label: Spirit
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda