Menjadi Pemilik Usaha yang Berani Ambil Risiko
Anda harus pandai meriset pasar untuk mencari tahu jalan mencari celah Anda untuk bisa unggul.
Selasa, 1/6/2010 | 13:19 WIB
KOMPAS.com - Begitu kerasnya persaingan bisnis di luar sana. Setiap perusahaan, khususnya Usaha Kecil dan Menengah (UKM), membutuhkan pimpinan yang bisa berpikiran maju dan berani mengambil keputusan meski berisiko. Berikut adalah 10 strategi Renee Martin, penulis The Risk Takers: 16 Women and Men Share Their Entrepreneurial Strategies for Success untuk para pemimpin yang ingin mencoba mengambil risiko demi kemajuan perusahaannya.
1. Pergilah berburu pasar yang khusus
Identifikasikan dan penuhi kebutuhan pasar yang niche (khusus) yang telah dibiarkan oleh kompetitor. Bangun sebuah kebisaan yang unggul dari perusahaan Anda. Ingat, sebuah perusahaan besar tak bisa menawarkan segalanya kepada semua orang. Kebanyakan ceruk pasar terlalu kecil untuk mereka pertimbangkan. Ambillah ceruk-ceruk yang terlewatkan tersebut.
2. Cari tren baru dan masuklah
Cari kebutuhan dan keinginan konsumen yang timbul dari perubahan tren kultural, ekonomi, atau teknologi yang mensinyalkan kesempatan dalam pasar baru. Bertindaklah dengan cepat, jangan tentatif.
3. Mulai!
Berhentilah mencari-cari alasan untuk tak segera memulai upaya Anda. Waktu paling tepat untuk meluncurkan bisnis tak akan pernah bisa diprediksi. Jangan biarkan bakal calon pesaing mengalahkan Anda untuk mencuri start. Mulailah bergerak. Siapkan gol jangka pendek dan tenggat waktu yang bisa membantu Anda semakin dekat dengan pembukaan bisnis Anda.
4. Singkirkan nasihat konvensional
Tak perlu dimasukkan ke dalam hati setiap omongan orang yang mengatakan, "tak akan berhasil, deh," atau ucapan, "belum pernah ada yang mencoba cara itu, lho." Sesekali, tak ada salahnya untuk melencong sedikit dari formula dan cara baku yang ada di teks referensi bisnis. Perhatikan cara-cara para praktisi di industri mencoba membangun bisnisnya dengan cara pandang yang hiperkritis. Pelajari mendalam dari berbagai sudut pandang, dan bangun skenario kemungkinan-kemungkinan terburuk terjadi.
5. Eksploitasi kelemahan kompetitor Anda dan buat hal tersebut menjadi kekuatan Anda
Ambil cara pandang kritis dari kompetitor Anda dari perspektif pelanggan. Dengarkan kebutuhan dan komplain dari pelanggan prospektif yang diterima oleh para sales. Hal ini akan membantu mengidentifikasi kelemahan dan kekurangan kompetitor. Cari untuk menghilangkan kelemahan tersebut dari servis atau produk Anda, lalu pastikan perusahaan Anda lebih baik dalam hal tersebut.
6. Mengisi ceruk
Adalah hal yang penting untuk bisa mengidentifikasi pasar dan kebutuhan mereka. Apalagi pada area-area yang tak terjangkau oleh kompetitor A nda. Pelajari bagaimana mengantisipasi area baru yang kemungkinan akan ada kebutuhan akan servis dan posisi dari bisnis Anda selangkah lebih maju dari kompetitor.
7. Simpan uang dan pastikan Anda mendapat eksposur tanpa terlalu banyak mengeluarkan uang
Bagaimana Anda bisa menjual barang atau jasa jika tak ada seorang pun yang mengenal produk Anda? Saat ini ada banyak cara untuk membuat perusahaan Anda dikenal. Salah satunya adalah dengan iklan. Namun, yang namanya iklan, semua perusahaan pasti akan bilang bahwa produknya yang nomor 1. Cara lain adalah dengan menggunakan cara kehumasan (PR). PR adalah cara bagaimana membangun imej suatu lembaga atau seseorang dari sudut pandang yang berbeda, menjual tapi tidak sekeras iklan. Coba cari cara dan cari informasi lebih lanjut mengenai hal ini.
8. Percayakan insting
Bangun dan pelajari bagaimana untuk menggunakan kekuatan intuitif Anda. Intuisi, disamping perhitungan yang tepat adalah aset yang paling berharga untuk menghadapi pasar persaingan. Ketika tekanan meninggi dan bencana mengancam, dan semua orang menyarankan agar Anda bermain aman, amat penting untuk mempercayakan insting Anda untuk mulai bergerak.
9. Jangan biarkan kesulitan atau kegagalan mematahkan semangat
Jangan biarkan batasan dari orang lain atau keadaan menempatkan posisi Anda di tempat yang tak Anda inginkan. Sebagai seorang wirausahawan, Anda pasti sudah pernah mengalami momen-momen penuh tekanan yang mengetes kepercayaan diri Anda. Lawanlah dengan ketekunan dan ketahanan. Percaya pada ide bisnis Anda dan komitmen untuk melihat usaha Anda maju.
10. Jangan berhenti berinovasi
Carilah cara -cara untuk memperkenalkan produk baru dan servis untuk pelanggan yang sudah Anda miliki dan ceruk pasar yang baru Anda dapatkan. Pikirlah, bahwa kepuasan diri sebagai ancaman untuk memperpanjang usia perusahaan Anda. Jangan pernah lengah.
Label: Wira Usaha